Langsung ke konten utama

Kolam Renang, Pecel, dan Stasiun Ngrombo

Kisah ini sebenarnya sudah berlalu kurang lebih 3 minggu yang lalu, yang aku ingat perjalanan ini kami lalui ber-empat (aku, Dinta, Gibran, dan Idham). Kebetulan masih dalam suasana libur sekolah maupun libur kantor, jadi kami manfaatkan untuk meluangkan hobbi kami sekalian piknik tipis-tipis ke Kolam Renang Jati Pohon Kecamatan Grobogan.



Perjalanan ini kami mulai dengan bertemu dititik kumpul di Alun-alun Purwodadi jam 06.30 dengan amunisi celana dan kacamata renang dengan pakaian ganti tentunya.haha
Setelah berkumpul kami lanjutkan perjalanan ke tujuan pertama yaitu kolam renang Jati Pohon tapi mohon maaf saya lupa nama kolam renangnya karena lebih seringnya disebut sebagai kolam renang Jati Pohon. Perjalanan kurang lebih 20 menit untuk menuju ke lokasi, namun kami tidak langsung bisa berenang karena penjaga kolamnya belum datang. Alhasil kami kepagian guys menuju kolam tersebut. 

Kolam ini merupakan satu kompleks wisata di daerah Kecamatan, jadi untuk masuk dikenakan retribusi 2.000,- rupiah per sepeda motor, untuk kolamnya sendiri per orang dikenakan tarif 8.000,- rupiah.

Berikut sedikit penampakan kolam renangnya

Setelah kurang lebih 2 jam berenang dan bermain air, kami memutuskan untuk sarapan masakan andalan Kabupaten Grobogan, yaitu Nasi Pecel. Kami memutuskan untuk pergi ke Stasiun Ngrombo untuk mendapatkan nasi pecel yang menurut mas Gibran, nasi pecel di stasiun tersebut sangat enak. Harga per porsi adalah 5.000,- rupiah sudah dapat es teh/teh hangat. 
Ini merupakan penampakannya, bagi kamu yang penasaran dengan apa itu nasi pecel.

Nasi Pecel


Rasanya sangat enak guys, dengan bahan sayur terus dilumuri sambal bumbu kacang yang sangat nendang. Tidak rugi deh kalau kamu mampir kesini, oh iya lokasinya berada di belakang pagar tembok stasiun Ngrombo, jadi kamu harus masuk ke area parkir stasiun.
Biaya parkir mobil 3.000,- rupiah dan parkir motor 2.000,- rupiah.

Baca Juga "Warung Kopi Mbok Darmi".

Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk menghabiskan makanan legendaris tersebut. Setelah itu kamu sempatkan untuk piknik tipis-tipis di stasiun Ngrombo ruang tunggu penumpang di lantai 2.
Dengan pemandangan sawah pematang yang sangat syahdu apalagi kalau sama keluarga :)


Loket Stasiun
Ruang tunggu, lantai 2



Setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing, Tamat :)

Terimakasih kepada Dinta, Gibran, dan Idham



Salam,

Kamrullah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Candaan di kedai kopi

Selasa malam jam 19.30 kami (saya, si A, si I, dan si W) ingin merasakan kenikmatan kopi di suatu kedai kopi sederhana yang sebelumnya sudah kami rencanakan sore harinya sebelum kami pulang kantor. Memiliki cita rasa yang khas membuat kedai ini sangat ramai meskipun dengan menu dan tempat yang sederhana namun nyaman untuk bersendau gurau dengan teman sejawat, mungkin hal inilah yang membuat kedai tersebut ramai dikunjungi para pelanggan setia dan selalu menarik para pelanggan baru seperti saya dan teman saya si W karena kami baru pertama kali datang ke kedai tersebut. Kedai kopi itu bernama Mbok Darmi, berlokasi di jalan raya Blora - Purwodadi, Rejosari, Purwodadi kurang lebih 10 menit dengan kendaraan roda dua melaju dari bundaran Getas ke arah Wirosari/Surabaya, kedai berada diseberang jalan, kedai itu tidak pernah sepi penikmat kopi terutama kopi hitam khas Mbok Darmi, buka mulai siang hari sampai larut malam (maaf opini pribadi karena kami jam 22.00 sudah hengkang dari kedai terse...

Misteri Jugun Lanfu dan Gedung Papak, Gundih

Halo selamat malam semua, Ini merupakan tulisan saya yang kedua, dimana saat penulisan article ini saya ditemani derasnya hujan yang turun untuk sedikit memberikan rasa rindu dihati kepada seseorang yang jauh disana tp ngga juga dekat dihati. Loooohhh..... Terus siapa dia Mbun? #mungkin pertanyaan pembaca Yasudahlah kita abaikan saja ya, akibat hujan kok malah terjebak kenangan.wkwkwk Kali ini saya ingin membahas tentang Gedung Papak . Berawal dari postingan foto Instagram @dolanpurwodadi yang memperlihatkan gedung tua yang konon katanya angker atau wingit oleh sebagian orang termasuk saya pribadi. Disebut  Gedung Papak  karena gedung ini terlihat dari depan atapnya datar/papak. Gedung ini berada di daerah Gundih Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Konon gedung ini dibuat pada masa penjajahan Belanda, dan dipergunakan sebagai tempat tinggal dan kantor administrasi perusahaan yang mengelola perkebunan Pohon Jati di Gundih. Gedung Papak (jejakkolon...