Langsung ke konten utama

Misteri Jugun Lanfu dan Gedung Papak, Gundih

Halo selamat malam semua,
Ini merupakan tulisan saya yang kedua, dimana saat penulisan article ini saya ditemani derasnya hujan yang turun untuk sedikit memberikan rasa rindu dihati kepada seseorang yang jauh disana tp ngga juga dekat dihati. Loooohhh.....
Terus siapa dia Mbun? #mungkin pertanyaan pembaca
Yasudahlah kita abaikan saja ya, akibat hujan kok malah terjebak kenangan.wkwkwk

Kali ini saya ingin membahas tentang Gedung Papak.
Berawal dari postingan foto Instagram @dolanpurwodadi yang memperlihatkan gedung tua yang konon katanya angker atau wingit oleh sebagian orang termasuk saya pribadi.
Disebut Gedung Papak karena gedung ini terlihat dari depan atapnya datar/papak. Gedung ini berada di daerah Gundih Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Konon gedung ini dibuat pada masa penjajahan Belanda, dan dipergunakan sebagai tempat tinggal dan kantor administrasi perusahaan yang mengelola perkebunan Pohon Jati di Gundih.

Gedung Papak (jejakkolonial.blogspot.co.id)
Ini merupakan sedikit potret dari Gedung Papak, Gundih, Geyer. Mohon maaf masih ngambil dari blog orang, tapi kalau saya sedang perjalanan ke Solo, akan saya sempatkan untuk mampir dan sedikit ngulik tentang Gedung tua ini pada masyarakat setempat yang masih kokoh berdiri sampai sekarang.
Sebenarnya masih sangat misteri perihal Gedung Papak ini karena jujur waktu saya mencari referensi dari mbah Google juga sedikit informasi yang dapat saya gali.
Saya akan sedikit membagikan info perihal gedung papak, pernah dapat cerita dari teman saya sebut saja namanya "Danu" dari Gundi. Dahulu (ngga jelas tahunnya kapan), Gedung Papak pernah di huni satu keluarga namun naas keluarga tersebut mengalamu kecelakaan dan berakibat meninggalnya semua penghuni gedung papak dan setelah itu suasana di sekitar Gedung Papak menjadi singup dalam bahasa Indonesia artinya angker. Dan tidak pernah lagi ada yang mendiami Gedung tersebut.

Kisah Gedung Papak sendiri ternyata masih menyimpan misteri yang lain, yaitu saat pendudukan Jepang di Indonesia di Gedung Papak tersebut dijadikan tempat penyimpanan Jugun Lanfu. Kalian mungkin asing dengan istilah Jugun Lanfu?
Jugun Lanfu secara harfiah berarti perempuan penghibur yang ikut militer. Mereka dijadikan budak seks oleh para tentara Jepang yang berada di Gundih kala itu. Jugun Lanfu kebanyakan masih usia belia sampai remaja. Setelah pemerintah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, hidup mereka menjadi bebas namun tidak dengan hati mereka dan terlebih cercaan dari para tetangga yang membuat beban mental ini tertanam dalam hati mereka dan merupakan pengalaman yang sangat pahit dimana seharusnya mereka dapat hidup dengan normal tapi karena hal itu membuat mereka menjadi minder, meskipun juga ada yang bisa move on dalam bahasa gaul sekarang dengan menikah dengan pemuda yang mau menerima status mereka sebagai Jugun Lanfu.
Dan masih ada kesaksian dari salah satu Jugun Lanfu yang sekarang tidak remaja lagi bercerita tentang kejadian tersebut.


Dan masih terdapat polemik Jugun Lanfu yang menjadi isu politik dengan Jepang silakan baca selengkapnya disini dan sedikit tentang daerah Gundih disini .
Sekian dulu article saya malam ini, dan sampai saya menyelesaikan tulisan ini masih ditemani hujan.hehe
Saya masih menerima kritik dan saran perihal tulisan ini, dan saya yakin Gedung Papak masih memiliki misteri yang belum terungkap. Saya tunggu kamu jika punya informasi tambahan yang bisa kita bagikan bersama. Silakan kirim saja via komentar atau langsung hubungi saya di email : kamrullah31@gmail.com
terimakasih.


Salam
~Embun Pagi~

Komentar

  1. Mengenang Gedung Papak, saya juga ingin membagi cerita tahun 1965 sampai 1977 kareba mulai tahun 1977 saya ke Bogor sampai sekarang. Tahun 1969 pertama kali melihat acara TVRI di Jendela gedung papak, yang baru dimulai jam 6 sore. TV 14 in hitam putih. Waktu itu saya umur 9 tahun. Banyak kenangan di gedung papak, terutama penajaga kebun pak ..... lupa lagi namanya. Kaki saya pernah dilembar arit sama belia waktu saya melempar buah mangga, saya ketangkep dan di bawa ke sekolah saya waktu itu kelas 3 SD di SDIV guru saya bu Waljikem.
    Kembali ke gedung papak. Ketika kel. Pak Sarif semua meninggal dalam kecelakaan di semarang mobil nabrak pohon asem dalam perjalanan ke semarang, kebetulan ada anggota keluarga yang pas tidak ikut. waktu kebetulan lagi di bandung. nah keluarga yang di bandung ini jadi temen saya di Bogor isterinya sekantor dengan saya. Tapi beliau telah meninggal tahun 2010 di bogor. Kembali lagi ke gedung papak, Gedung papak memang angker terutaama dilantai 2 katanya ada buto ijo.
    Itulah sekelumit pengetahuan saya tentang gedung papak. Oh ya saya dulu besar di Statiun Gundih jualan pisang rebut. Saya Karno anaknya mbah Roko Klampisan. Sekarang saya tinggal di Bogor. Salam buat dik Yono, dik Yanti putranya bulek Doto. Terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang, Pecel, dan Stasiun Ngrombo

Kisah ini sebenarnya sudah berlalu kurang lebih 3 minggu yang lalu, yang aku ingat perjalanan ini kami lalui ber-empat (aku, Dinta, Gibran, dan Idham). Kebetulan masih dalam suasana libur sekolah maupun libur kantor, jadi kami manfaatkan untuk meluangkan hobbi kami sekalian piknik tipis-tipis ke Kolam Renang Jati Pohon Kecamatan Grobogan. Perjalanan ini kami mulai dengan bertemu dititik kumpul di Alun-alun Purwodadi jam 06.30 dengan amunisi celana dan kacamata renang dengan pakaian ganti tentunya.haha Setelah berkumpul kami lanjutkan perjalanan ke tujuan pertama yaitu kolam renang Jati Pohon tapi mohon maaf saya lupa nama kolam renangnya karena lebih seringnya disebut sebagai kolam renang Jati Pohon. Perjalanan kurang lebih 20 menit untuk menuju ke lokasi, namun kami tidak langsung bisa berenang karena penjaga kolamnya belum datang. Alhasil kami kepagian guys menuju kolam tersebut.  Kolam ini merupakan satu kompleks wisata di daerah Kecamatan, jadi untuk masuk dik...

Candaan di kedai kopi

Selasa malam jam 19.30 kami (saya, si A, si I, dan si W) ingin merasakan kenikmatan kopi di suatu kedai kopi sederhana yang sebelumnya sudah kami rencanakan sore harinya sebelum kami pulang kantor. Memiliki cita rasa yang khas membuat kedai ini sangat ramai meskipun dengan menu dan tempat yang sederhana namun nyaman untuk bersendau gurau dengan teman sejawat, mungkin hal inilah yang membuat kedai tersebut ramai dikunjungi para pelanggan setia dan selalu menarik para pelanggan baru seperti saya dan teman saya si W karena kami baru pertama kali datang ke kedai tersebut. Kedai kopi itu bernama Mbok Darmi, berlokasi di jalan raya Blora - Purwodadi, Rejosari, Purwodadi kurang lebih 10 menit dengan kendaraan roda dua melaju dari bundaran Getas ke arah Wirosari/Surabaya, kedai berada diseberang jalan, kedai itu tidak pernah sepi penikmat kopi terutama kopi hitam khas Mbok Darmi, buka mulai siang hari sampai larut malam (maaf opini pribadi karena kami jam 22.00 sudah hengkang dari kedai terse...